Awas, BIN Obok-obok Gerakan Islam

Untuk melumpuhkan gerakan Islam, Badan Intelijen Negara (BIN) tidak segan-segan menyusup ke dalam kelompok-kelompok Islam yang dianggap radikal. BIN akan meng-obok-obok kelompok ini dan menciptakan konflik internal.

Hal itu disampaikan Kepala BIN Syamsir Siregar dalam raker Komisi I DPR RI dengan jajaran Menko Polhukam di Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (28/11/2005).

"Kita melakukan penetrasi kepada kelompok-kelompok Islam radikal dengan cara melakukan penyusupan internal untuk membuat konflik," ungkap Syamsir.

Namun kelompok mana yang sudah diincar BIN, Syamsir menolak menyebutkan. "Itu rahasia kami, nggak usahlah kalian tahu. Kalau tahu bukan intelijen lagi nanti," kata dia.

Penyusupan ke kelompok-kelompok Islam radikal merupakan salah satu strategi BIN dalam melumpuhkan jaringan terorisme di dalam negeri.

Menurut Syamsir, BIN memiliki enam strategi untuk mewujudkan hal itu, yakni penguatan supremasi hukum dengan membentuk UU Anti Terorisme, independensi dari intervensi asing, koordinasi dengan komunitas intelijen lainnya, penguatan demokrasi, partisipasi masyarakat, dan indiskriminasi yang mengarah pada SARA.

Dari enam strategi itu, BIN akan meningkatkan strategi koordinasi dengan komunitas intelijen dengan mengikutsertakan dai yang moderat dalam sosialisasi pemahaman agama, menyebarkan buku-buku Islam yang benar dan penetrasi terhadap kelompok Islam radikal tadi.